Sabtu, 15 Maret 2014

Model Pembelajaran Langsung
A.      Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru.
Model pembelajaran langsung menurut Arends (Trianto, 2011 : 29) adalah “Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah”.
Sejalan dengan Widaningsih, Dedeh (2010:150) yang mengatakan bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenau bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan oengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu. Pembelajaran langsung pada umumnya dirancang secara khusus untuk mengembangkan aktivitas belajar di pihak siswa berkaitan dengan aspek pengetahuan procedural ( pengetahuan tentanng bagaimana melaksanakan sesuatu ) serta pengetahuan deklaratif ( pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi ) yang terstruktur denngan baik yangn dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Fokus utama dari pembelajaran ini adalah pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkan dari keadaan nyata yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
Pengajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Disini guru menyampaikan isi akademik dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan arahan guru. Jadi lingkungannya harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan pada siswa.

B.     Ciri-Ciri Model Pembelajaran Langsung
Menurut Widaningsih, Dedeh (2010:151) Ciri-ciri Pengajaran Langsung adalah sebagai berikut :
1.        Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2.        Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
3.        Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran.
Ciri-ciri model pembelajaran lanngsunng adalah sebagai berikut:
a.       Adanya tujuan pembelajaran
Pembelajaran langsung ini menekankan pada tujuan pembelajaran yang harus berorientasi kepada siswa dan spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian ( kondisi evaluasi ), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan ( kriteria keberhasilan ).
b.      Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
Pada model pembelajaran langsungn terdapat lima fase yanng sangat penting. Pembelajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Ada 5 tahapan pembelajaran langsung:
Tahap  1:       Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
Tahap  2:       Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
Tahap  3:       Membimbing pelatihan.
Tahap  4:       Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik.
Tahap  5:       Memberikan kesempatan untuk latihan lanjut dan penerapan konsep.
c.       Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran
Keberhasilan metode pembelajaran langsung memerlukan lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan yang tenang dengan penerapan cukup, termasuk alat atau media yang sesuai. Disamping itu, metode pembelajran langsung juga bergantung pada motivasi siswa yang memadai untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan mendengarkan segala sesuatu yang dikatakannya. Pada hakikatnya, pembelajaran langsung memerlukan kaidah yang mengatur bagaimana siswa yang suka berbicara, prosedur untuk menjamin tempo pembelajaran yang baik, strategi khusus untuk mengatur giliran keterlibatan siswa, dan untuk menanggulangi tingkah laku siswa yang menyimpang.
Ciri khas model pembelajaran langsung ialah sistem pengelolaan lingkungan belajar peserta didik. Selain juga tujuan pembelajaran dan pengaruh model pembelajaran masuk kedalam bagian prosedur penilaian belajar. Karakteristik model pembelajaran langsung ialah pola atau sintaks keseluruhan dari proses pembelajaran diatur dan diterapkan secara konsisten.
Tenaga pendidik harus benar-benar memperhatikan sintaks dan variabel lain seperti fokus akademik, arahan dan kontrol tenaga pendidik, harapan terhadap kemajuan peserta didik, waktu dan dampak dari pembelajaran. Fokus akademik berarti penekanan aktivitas akademik dalam pemilihan tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik. Pengarahan dan pengendalian tenaga pendidik saat memilihkan tugas-tugas peserta didik dan melaksanakan pembelajaran, membentuk kelompok belajar, memposisikan diri sebagai sumber belajar selama pembelajaran, dan meminimalisir kegiatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan akademik antara peserta didik dengan lainnya.

C.    Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung
Secara umum tiap-tiap model pembelajaran tentu terdapat kelebihan-kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Seperti halnya pada Model Direct Instruction atau model pembelajaran langsung pun mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
a.       Dengan model pembelajaran langnsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b.      Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil, merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
c.       Model pemnelajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan ( melalui ceramah ) sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini. Dengan ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi, serta untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
d.      Model pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat memberikan tantangan utuk mempertimbangkan kedenjangan antara teori (hal yang seharusnya) dan observasi (kenyataan yang terjadi). Dengan ini memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
e.       Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif
f.       Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin diihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
g.      Memungkinkan guru untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
h.      Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
i.        Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis. Selain memiliki kelebihan-kelebihan tersebut pembelajaran langsung juga memiliki kekurangan-kekurangan diantaranya sebagai berikut:
a.       Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau ketertarikan siswa.
b.      Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
c.       Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantunng pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
d.      Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komonikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula, dan model pembelajaran langsunng membatasi kessempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
e.       Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10 sampai 15 menit, dan hanya akan mengingat isi materi yang disampaikan.
f.       Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
  1. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
  2. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
  3. Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
  4. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
  5. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
  6. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
D.    Tahap-tahap Model Pembelajaran Langsung
Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:
a.       Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa:
1.      Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa;
2.      Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran;
3.      Memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan;
4.      Menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran;
5.      Menginformasikan kerangka pelajaran.
b.      Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa:
1.      Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;
2.      Pemberian contoh-contoh konsep;
3.      Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas;
4.      Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
c.       Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah.
d.      Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
e.       Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.
Selain itu ada pula yang berpendapat lain, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut:

a.       Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
b.      Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
c.       Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
d.      Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
e.       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
f.       Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
g.      Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
 
DAFTAR PUSTAKA

Kardi, S dan Nur, M. 2004. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa.
Noviarni. 2010. Pembelajaran Langsung. http://pembelajaran-langsung-oleh-noviarni.html.(Diakses 21 Oktober 2011)
http://model-pengajaran-langsung-BSE DOWNLOAF.html.(Diakses 21 Oktober 2011)
http://anwarholil.blogspot.com/2099/01/model-pengajaran-langsung.html. (Diakses 21 Oktober 2011)