Model Pembelajaran Langsung
A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada
penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan
deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan
secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi
pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur;
dan (5) distruktur oleh guru.
Model pembelajaran langsung menurut Arends (Trianto, 2011 : 29) adalah
“Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah”.
Sejalan dengan Widaningsih, Dedeh
(2010:150) yang mengatakan bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan
mengenau bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan oengetahuan deklaratif,
yaitu pengetahuan tentang sesuatu. Pembelajaran langsung pada umumnya dirancang
secara khusus untuk mengembangkan aktivitas belajar di pihak siswa berkaitan
dengan aspek pengetahuan procedural ( pengetahuan tentanng bagaimana
melaksanakan sesuatu ) serta pengetahuan deklaratif ( pengetahuan tentang
sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi ) yang
terstruktur denngan baik yangn dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Fokus
utama dari pembelajaran ini adalah pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkan
dari keadaan nyata yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
Pengajaran langsung berpusat pada
guru, tetapi harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa.
Disini guru menyampaikan isi
akademik dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa dan
menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan
arahan guru. Jadi lingkungannya harus diciptakan yang berorientasi
pada tugas-tugas yang diberikan pada siswa.
B.
Ciri-Ciri Model
Pembelajaran Langsung
Menurut Widaningsih,
Dedeh (2010:151) Ciri-ciri Pengajaran Langsung adalah sebagai berikut :
1.
Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian
hasil belajar.
2.
Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan
pembelajaran.
3.
Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang
mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran.
Ciri-ciri model
pembelajaran lanngsunng adalah sebagai berikut:
a.
Adanya tujuan pembelajaran
Pembelajaran langsung ini menekankan pada
tujuan pembelajaran yang harus berorientasi kepada siswa dan spesifik,
mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian ( kondisi evaluasi ),
dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan ( kriteria
keberhasilan ).
b. Sintaks
atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
Pada
model pembelajaran langsungn terdapat lima fase yanng sangat penting.
Pembelajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau
praktek, dan kerja kelompok. Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan
pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Ada 5 tahapan
pembelajaran langsung:
Tahap 1: Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan siswa.
Tahap 2: Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan.
Tahap 3: Membimbing
pelatihan.
Tahap 4: Memeriksa
pemahaman dan memberikan umpan balik.
Tahap 5: Memberikan
kesempatan untuk latihan lanjut dan penerapan konsep.
c. Sistem
pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya
pembelajaran
Keberhasilan metode pembelajaran langsung
memerlukan lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan
yang tenang dengan penerapan cukup, termasuk alat atau media yang sesuai.
Disamping itu, metode pembelajran langsung juga bergantung pada motivasi siswa
yang memadai untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan mendengarkan
segala sesuatu yang dikatakannya. Pada hakikatnya, pembelajaran langsung
memerlukan kaidah yang mengatur bagaimana siswa yang suka berbicara, prosedur
untuk menjamin tempo pembelajaran yang baik, strategi khusus untuk mengatur
giliran keterlibatan siswa, dan untuk menanggulangi tingkah laku siswa yang
menyimpang.
Ciri khas model pembelajaran
langsung ialah sistem pengelolaan lingkungan belajar peserta didik.
Selain juga tujuan
pembelajaran dan pengaruh model pembelajaran masuk kedalam bagian prosedur
penilaian belajar. Karakteristik model pembelajaran langsung ialah
pola atau sintaks keseluruhan dari proses pembelajaran diatur dan diterapkan
secara konsisten.
Tenaga pendidik harus
benar-benar memperhatikan sintaks dan variabel lain seperti fokus akademik,
arahan dan kontrol tenaga pendidik, harapan terhadap kemajuan peserta didik,
waktu dan dampak dari pembelajaran. Fokus akademik berarti penekanan
aktivitas akademik dalam pemilihan tugas-tugas yang diberikan kepada peserta
didik. Pengarahan dan pengendalian tenaga pendidik saat
memilihkan tugas-tugas peserta didik dan melaksanakan pembelajaran, membentuk
kelompok belajar, memposisikan diri sebagai sumber belajar selama pembelajaran,
dan meminimalisir kegiatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan akademik
antara peserta didik dengan lainnya.
C.
Kelebihan Dan Kekurangan
Model Pembelajaran Langsung
Secara umum tiap-tiap model pembelajaran tentu terdapat
kelebihan-kelebihan yang membuat
model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran
yang lainnya.
Seperti halnya pada Model Direct Instruction atau model pembelajaran langsung
pun mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
a.
Dengan model pembelajaran langnsung, guru mengendalikan
isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b. Dapat
diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil, merupakan cara
yang efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang
eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
c. Model
pemnelajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan ( melalui ceramah )
sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini. Dengan ceramah
dapat bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka
membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan
informasi, serta untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara
langsung bagi siswa termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian
terkini.
d. Model
pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat
memberikan tantangan utuk mempertimbangkan kedenjangan antara teori (hal yang
seharusnya) dan observasi (kenyataan yang terjadi). Dengan ini memungkinkan
siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan
teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak
memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
e. Siswa
yang tidak dapat
mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran
langsung digunakan secara efektif
f. Dapat
digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin diihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
g. Memungkinkan
guru untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
h. Pengajaran
yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam
memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang
menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran
sehari-hari.
i.
Model pembelajaran
langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus
menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
Model pembelajaran langsung dapat digunakan
untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat
menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi
dianalisis. Selain memiliki kelebihan-kelebihan tersebut pembelajaran langsung
juga memiliki kekurangan-kekurangan diantaranya sebagai berikut:
a.
Dalam model pembelajaran
langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan
awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau ketertarikan siswa.
b.
Karena siswa hanya memiliki
sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
c.
Karena guru memainkan peran
pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantunng pada
image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya,
dan pembelajaran mereka akan terhambat.
d.
Model pembelajaran langsung
sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komonikator yang buruk cenderung
menghasilkan pembelajaran yang buruk pula, dan model pembelajaran langsunng
membatasi kessempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi
positif.
e.
Jika model pembelajaran
langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah
10 sampai 15 menit, dan hanya akan mengingat isi materi yang disampaikan.
f.
Model pembelajaran
langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi
melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua
siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.
- Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
- Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
- Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
- Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
- Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
- Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
D.
Tahap-tahap Model Pembelajaran Langsung
Tahapan
atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai
berikut:
a. Orientasi.
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika
guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan
disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa:
1. Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui
pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa;
2. Mendiskusikan atau menginformasikan
tujuan pelajaran;
3. Memberikan penjelasan/arahan mengenai
kegiatan yang akan dilakukan;
4. Menginformasikan materi/konsep yang akan
digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran;
5. Menginformasikan kerangka pelajaran.
b. Presentasi.
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep
maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa:
1. Penyajian materi dalam langkah-langkah
kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;
2. Pemberian contoh-contoh konsep;
3. Pemodelan atau peragaan keterampilan
dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas;
4. Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
c. Latihan
terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan.
Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap
respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan
mengoreksi respon siswa yang salah.
d. Latihan
terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan
oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada
fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
e. Latihan
mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase
ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas
85-90% dalam fase bimbingan latihan.
Selain itu ada pula yang berpendapat lain, Slavin
(2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai
berikut:
a. Menginformasikan
tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru
menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang
diharapkan.
b. Me-review
pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan
untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
c. Menyampaikan
materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi,
memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
d. Melaksanakan
bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
e. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru
secara individu atau kelompok.
f. Menilai
kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan
siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang
keterampilan jika diperlukan.
g. Memberikan
latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada
siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka
pelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Kardi,
S dan Nur, M. 2004. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa.
Noviarni. 2010. Pembelajaran Langsung. http://pembelajaran-langsung-oleh-noviarni.html.(Diakses 21 Oktober 2011)
http://model-pengajaran-langsung-BSE DOWNLOAF.html.(Diakses 21 Oktober 2011)
http://anwarholil.blogspot.com/2099/01/model-pengajaran-langsung.html. (Diakses 21 Oktober 2011)
Noviarni. 2010. Pembelajaran Langsung. http://pembelajaran-langsung-oleh-noviarni.html.(Diakses 21 Oktober 2011)
http://model-pengajaran-langsung-BSE DOWNLOAF.html.(Diakses 21 Oktober 2011)
http://anwarholil.blogspot.com/2099/01/model-pengajaran-langsung.html. (Diakses 21 Oktober 2011)